G o t h i c
Gothic adalah istilah yang digunakan untuk mengidentifikasi sebuah periode yang dimulai sekitar pertengahan abad kedua belas dan berlangsung sampai akhir abad kelima belas, di beberapa daerah hingga abad keenam belas. Nama istilah itu dibuat oleh kritikus sebagai cemoohan seni periode tersebut karena tidak berpegang pada standar seni Yunani dan Romawi kuno.
Nama tersebut diambil dari Suku Goth (suku barbar) yang telah berhasil menjatuhkan Roma. Istilah Gothic diberikan pada bangunan-bangunan baru yang didirikan berdasarkan keinginan suku Goth. Suku Goth tidak mendesain atau sengaja membangun berbagai arsitektur yang bergaya gothic. Style yang digunakan masih berpatok pada standar seni roma. Banyak bangunan yang telah dirancang berdasarkan gaya Romawi. Tetapi saat penyelesaiannya dipaksa untuk diubah oleh kaum Goth yang telah berhasil menaklukan Roma, untuk menghilangkan pengaruh budaya aslinya.
Renaissance/ Renaisans
Secara garis besar, periode renaisans berlangsung sekitar 200 tahun pada tahun1400-1600. Kata renaissance secara harfiah berarti “kelahiran kembali” dan merupakan terjemahan Perancis dari bahasa itali: rinascita. Dua komponen utama gaya Renaisans adalah sebagai berikut:
- Membangkitkan kembali bentuk klasik yang awalnya dikembangkan oleh orang Yunani dan Romawi kuno yang telah ‘dihilangkan’ oleh kaum Goth pada periode sebelumnya.
- Renaisans juga melakukan penekanan dan perhatian intensif terhadap kepentingan sekuler dalam humanisme dan penegasan pentingnya individu.
- Periode Renaisans dalam sejarah seni berbarengan dengan awal zaman besar penemuan dan eksplorasi barat, ketika keinginan umum bangsa barat adalah untuk terus berkembang serta menguji semua aspek yang ada di alam dunia.
Pada masa Renaisans, para seniman tidak lagi dianggap sebagai perajin (artisan) belaka, seperti pada masa lalu di abad pertengahan. Untuk pertama kalinya dalam sejarah seniman muncul sebagai kepribadian independen, serupa/sederajat dengan penyair dan penulis. Seniman mencari solusi baru untuk masalah formal dan visual, dan banyak dari mereka juga dikhususkan untuk melakukan eksperimen ilmiah. Dalam konteks renaisans, perspektif matematis atau linier dikembangkan, sebuah sistem di mana semua benda dalam lukisan atau relif dihubungkan baik secara proporsional maupun rasional. Akibatnya, permukaan yang dicat dianggap sebagai jendela alam, dan menjadi tugas pelukis untuk menggambarkan dunia ini dalam karya seni mereka.
Para pelukis mulai mencurahkan lebih banyak perhatian pada penggambaran pemandangan alam seperti pohon, bunga, tanaman, pegunungan jauh, dan langit. Seniman mempelajari efek cahaya di alam terbuka dan bagaimana cara mata memandang semua elemen yang beragam di alam. Mereka mengembangkan aerial perspective, di mana semakin jauh objek semakin tidak mencolok dan kurang tajam objek tersebut saat dipandang. Pelukis dari Flanders dan Belanda memperkenalkan cat minyak sebagai media baru seni di masa ini, dimana tempera (adonan gips dan putih telur) adalah media seni yang sebelumnya umum digunakan
B a r o k (baroque)
desain yang berlebihan, dramatis, dan lepas dari aturan. Bangunan Baroque menunjukkan kemegahan dan kekuasaan,Bangunan yang dibangun pada era Baroque memiliki penekanan atau aksen yang kuat pada bagian pilar yang berbentuk memutar, kubah, pencahayaan dramatis yang langsung menyorot karya-karya seni di dalam gereja agar terlihat teatrikal, lukisan dinding atau fresco pada langit-langit bangunan, serta efek tiga dimensi dari banyaknya pahatan yang rumit di permukaan bangunannya. Karakteristik yang paling terlihat dari arsitektur ini adalah bentuk dinding-dinding yang cekung dan cembung yang mampu menciptakan motion atau pergerakan pada bangunan.
R o k o k o (Rococo)Sering disebut Barok akhir (Late Baroque) atau Rocaille
Ciri khasnya yang rumit, mewah, dan seperti istana.
Gaya yang satu ini pertama kali muncul pada abad ke 18 di Paris.
Ciri khasnya yang rumit, mewah, dan seperti istana.
Gaya yang satu ini pertama kali muncul pada abad ke 18 di Paris.
Tabel Periodisasi Sejarah Seni Dunia
Periode Seni | Tahun |
---|---|
Egyptian Art/ Seni Mesir Kuno | 3000 – 350 SM |
Greek Art/ Seni Yunani Kuno | 900 – 30 SM |
Roman Art/ Seni Roma | 500 SM – 400 |
Chinese Art / Seni Cina | 202 SM – 220 |
Pre-Columbia/ Pra Kolombia | 900 – 1299 |
India | 1200 – 1299 |
Romanesque | 1000 – 1200 |
Gothic Art | 1100 – 1300 |
China (Dinasti Ming) | 1368 – 1643 |
Italian Renaissance/ Renaisans Itali | 1400 – 1600 |
Northern Renaissance/ Renaisans Utara | 1400 – 1600 |
Baroque | 1600 – 1700 |
India (Pengaruh Islam) | 1725 – 1775 |
Rococo | 1700 – 1776 |
Oceania | Sekitar 1780-an |
Neo Classicism | 1780 – 1820 |
Romanticism/ Romantisisme | 1800 – 1850 |
Oceania | 1875 – 1970 |
Realism/ Realisme | 1850 – 1900 |
Impressionism/ Impresionisme | 1860 – 1886 |
Africa/ Afrika | 1900 – 1950 |
Africa/ Afrika | 1900 – 1999 |
Fauvism/ Fauvisme | 1904 – 1908 |
Japan/ Jepang | 1880 – 1920 |
Cubism/ Kubisme | 1908 – 1914 |
Surrealism/ Surealisme | 1921 – 1942 |
Abstract Expressionism/ Abstrak Ekspresionisme | 1946 – 1960 |
Pop Art | 1950 – 1960 |
Minimalism/ Minimalisme | 1960 – 1970 |
Neo Expressionism | Sekitar 1980-an |
No comments:
Post a Comment