Sunday, September 7, 2025

ALIRAN DALAM SENI RUPA

 

diambil dari : Media Pembelajaran
oleh : Drs. Aryo Sunaryo 
Dosen  Seni Rupa UNNES 



Tradisi seni rupa di Barat telah dimulai puluhan ribu tahun silam, ditandai dengan adanya lukisan-lukisan dinding gua terkenal, misalnya Altamira di Spanyol dan Lascaux di Perancis.

Perkembangannya kemudian, meskipun banyak ditemukan karya-karya patung dan arsitektur, karya-karya seni lukis selalu lebih menarik untuk dibicarakan.

Karya-karya lukis menjadi sarana ungkapan visual dan lebih bersifat pribadi yang bebas dimulai pada masa Renaisans, dengan tokoh-tokoh terkenal seperti Jan van Eyck, Leonado Da Vinci, Albreht Durer, Michelangelo, dll. Karya-karya mereka pada umumnya masih digolongkan seni rupa klasik.




              Albrecht Durer. Potret Diri (1500)                    Jan van Eyck.Lelaki dengan Serban Merah (1433)           Leonardo da Vinci.Monalisa (1503-5)


Demikian pula karya Rembrandt van Rijn, Jan Vermeer, Paul Rubens, dan yanglain di abad sesudahnya belum memasuki babak seni rupa modern di Barat



Rembrandt. Penjaga Malam. 1642



Vermeer. Wanita Berkerudung. 1664


SENI RUPA MODERN BARAT

         Seni rupa modern ditandai dengan munculnya berbagaimacam aliran seni

• Dalam sejarah seni dimulai dari impresionisme, pada abad XIX, tetapi ada pula yang menyatakan sejak neoklasikisme pada abad XVIII, kemudian disusul romantisme, dan realisme

• Aliran-aliran seni modern berkembang pesat pada abad XX, di antaranya ialah pointilisme, ekspresionisme, kubisme, primitivisme, surrealisme, dan seni rupa abstrak terutama berkembang di Eropa

 Kemudian berlanjut dan muncul abstrak ekspresionisme, field painting, pop-art, dan optic art di Amerika.

• Seni rupa modern kemudian mendominasi di berbagai wilayah dunia dan bepengaruh pula pada perkembangan seni rupa Indonesia, terutama pada paro abad XX


NEOKLASIKISME DAN ROMANTISME

         Neoklasikisme merupakan aliran seni yang mengutarakan kembali citarasa seni klasik. Bersifat rasional, menggunakan norma-norma tertentu yang bersifat individual, sederhana, dingin, dan kaku. Aliran neoklasik tidak sekadar menghibur, melainkan ada kesadaran mendidik dan menanamkan tanggungjawab masyarakat terhadap negara. Tokohnya ialah Jacques Louis David (1748-1825).

 


     


Romantisme berbeda dengan neoklasikisme karena lebih mengedepankan emosi daripada rasio. Aliran romantik mengungkap suatu misteri, melukiskan kejadian-kejadian yang dramatis, tragedi yang dahsyat, dan perbuatan-perbuatan besar. Bersifat imajiner dan berkecenderungan melebih-lebihkan kenyataan. Tokoh-tokohnya ialah Theodore Gericault (1791-1824) dan Eugene Delacroix (1798-1863).



 

Realisme ialah aliran seni yang memandang dunia sebagai apa adanya tanpa menambah dan menguranginya. Realisme ingin menggambarkan sesuatu yang konkret, yakni sesuatu yang benar-benar ada dan nyata, bukan hasil fantasi melainkan hasil pencerapan indera. Realisme menolak cara pelukisan yang melebih-lebihkan obyek akibat subyektivitas senimannya seperti dalam romantisisme. Sebaliknya, realisme ingin mengungkapkan obyektivitas dalam seni. Pelopornya ialah Gustave Courbet (1819-1877). Tokoh lainnya ialah Honore Daumier (1808-1879).

Impresionisme merupakan aliran seni yang berusaha mengungkapkan kesan-kesan atas pengaruh pencerapan indera dan perasaan. Kesan cahaya yang menimpa dan dipantulkan obyek menjadi perhatian utama sehingga garis menjadi dikesampingkan. Sebaliknya, unsur warna menjadi penting karena pengaruh cahaya matahari yang mengandung spektrum. Tokoh-tokohnya antara lain: Claude Monet (1840-1926), Auguste Renoir (1841-1919), Camille Pissarro (1830-1903), dan Edgar Degas (1834-1917).

Paul Cezanne (1839-1906), Paul Gauguin (1848), Vincent van Gogh (1853-90) dan Georges Seurat (1859-91) kemudian dikenal sebagai tokoh post-impresionisme karena menciptakan kecenderungan baru










          Pointilisme sesungguhnya merupakan perkembangan dari aliran impresionisme. Secara khusus dalam lukisan tampilan rupa tersusun atas titik-titik berwarna-warni. Campuran warna terjadi secara optis, misalnya warna hijau tampak karena terjadi dari titik-titik biru yang berdampingan dengan titik-titik kuning. Tokohnya ialah Georges Seurat (1859-91) dan Paul Signac (1863-1935)

          Kubisme berkembang dari post-impresionisme yang dirintis Paul Cezanne. Aliran kubisme menyederhanakan obyek-obyek lukisan menjadi faset-faset bidang berbentuk geometris, berkotak-kotak seperti susunan kubus. Pablo Picasso (1881-1973) melukis Gadis-gadis Avignon tahun 1907 dengan cara itu, sehingga menegaskan munculnya aliran kubisme. Tokoh lain ialah George Braque (1882-1963). Mereka dikenal sebagai penganut aliran kubisme analitis. Sementara Juan Gris (1887-1927) sebagai tokoh aliran kubisme sintetis.

 









Ekspresionisme mementingkan ungkapan emosi yang bergelora di dalam diri seniman, sehingga menghasilkan karya yang subyektif dan terjadi distorsi bentuk dan warna. Ekspresionisme dicetuskan oleh Vincent van Gogh yang juga bermula dari post-impresionisme. Jika kubisme cenderung rasionalistis dengan pertimbangan-pertimbangan komposisi yang matang, ekspresionisme menampakkan kebebasan dan menuruti perasaan subyektif. Tokoh lainnya ialah Edvard Munch (1863-1944) dan Ernst Ludwig Kirchner (1880-1938). Ekspresionisme Perancis disebut Fauvisme, karena “keliaran” penggunaan warnanya

 

Primitivisme mirip dengan Fauvisme dalam hal mengikuti perasaan yang bebas dan lebih menampilkan warna-warna murni dan cemerlang serta kehadiran bentuk-bentuk naif, menyerupai lukisan anak-anak. Tokohnya ialah Henri Rousseau (1844-1910) dan Paul Gauguin (1848-1903). Sebelumnya Gauguin berangkat dari impresionisme. Tokoh lain ialah Henri Matisse (1869-1954) yang dikenal pula sebagai tokoh Fauvisme bersama Andre Derain (1880-1954).










Pada awalnya surrealisme merupakan gerakan dalam sastra. Dalam seni rupa, surrealisme mengungkapkan tentang sesuatu di luar kenyataan dan kontrol kesadaran seperti dalam mimpi, halusinasi, fantasi, dan sebagainya. Pencetusnya, Andre Breton menyatakan sebagai otomatisme psikis yang murni. Bentuk subyek-subyeknya mungkin dapat dikenali, tetapi berada dalam hubungan yang aneh tak masuk akal dan tidak terdapat dalam kenyataan sebenarnya. Tokohnya antara lain Salvador Dali (1904-89) dan Max Ernst (1891-1976)

 

Seni rupa abstrak atau disebut pula abstraksionisme, merupakan aliran seni yang menggambarkan sebuah bentuk tak berwujud. Dalam arti abstrak murni karya seni merupakan ciptaan yang terdiri atas susunan garis, bentuk, dan warna yang terbebas dari ilusi atas obyek-obyek alam. Kalaupun menggambarkan obyek alam, bentuknya tak dapat dikenali kembali. Tokoh seni abstrak murni ialah Wassily Kandinsky (1866-1944) dan Piet Mondrian (1872-1944).

Gerakan seni rupa abstrak kemudian berkembang secara dinamis di Amerika pada tahun 40-an. Seni Rupa Modern kemudian berlanjut di sana





          Seni rupa abstrak berkembang pesat di Amerika, menjadi abstrak ekspresionisme (disebut Action painting) misalnya karya Jackson Pollock (1912-56) dan Willem de Kooning (1904-).

          Mark Rothko (1903-70) kemudian menciptakan Field-painting. Dalam field painting, lukisan menjadi berisi bidang-bidang warna bersegi yang luas dengan tepian yang mengabur tidak tegas.

          Berawal di Inggris, kemudian muncul gerakan seni rupa Pop Art (popular art / seni rupa populer), dengan tokoh antara lain Andi Warhol (1928-87). Pop art dipengaruhi oleh perkembangan budaya populer yang terjadi di masyarakat, dan memungutnya menjadi pokok lukisan seperti komik, iklan, kehidupan kota metropolis, dan lain-lain.

          Selain itu berkembang pula Op art (optical art) dengan tokoh Viktor Vasalery (1808-). Op art menggarap bentuk yang dapat mengecoh mata dan memperdaya penglihatan karena adanya ilusi bentuk dan ilusi gerak










No comments:

Post a Comment

ALIRAN DALAM SENI RUPA

  diambil dari : Media Pembelajaran oleh : Drs. Aryo Sunaryo  Dosen  Seni Rupa UNNES  Tradisi seni rupa di Barat telah dimulai puluhan ribu ...