Sejarah Seni Kriya
Kriya mulai berkembang di Zaman
Neolitikum atau Zaman Batu Muda.[1] Zaman ini adalah masa perubahan yang sangat
besar dalam hidup manusia. Perubahan ini tampak pada kehidupan manusia yang
berpindah dari mengumpulkan makanan menjadi memproduksi makanan. Manusia tidak lagi berpindah tempat tetapi menetap
di satu tempat. Mereka telah mengenal bercocok tanam dan beternak. Karena telah
menetap di satu tempat, maka lambat laun mereka memiliki kepandaian membuat
rumah. Karena hidup mereka bermasyarakat, mereka mulai memikirkan banyak hal,
termasuk di antaranya membuat benda-benda kriya, yakni tidak hanya memiliki
fungsi tertentu, tetapi juga menarik untuk dilihat.
Pembuatan benda-benda kriya ini menyertai pembuatan alat-alat baru yang
merupakan warisan Zaman Palaeolitikum dan Zaman Mesolitikum. Lewat
percampuran dengan budaya-budaya lain di Asia, kriya di Indonesia semakin kaya
dengan motif hias.
. Seni Kriya Tradisional Klasik
Pada masa kerajaan Hindu-Budha telah banyak menghasilkan
karya seni kerajinan tangan. Teknik dan hasil karya seni yang dibuat pada masa
itu berdasarkan pemikiran falsafah hidup agama Hindu, Budha, dan Islam.
Beberapa contoh
Kriya pada masa klasik diantaranya;
Wayang kulit
Pandai perak dan emas
Ukiran-ukiran kayu
Keris dan senjata lainnya
Kerajinan topeng
Batik
Dan lain-lain
2. Seni Kriya Tradisional Rakyat
Karya seni Kriya tradisional disesuaikan dengan watak, adab,
serta lingkungan pada masa itu. Adapun jenis dan teknik pembuatan Kriya
ditentukan oleh bahan dan alat yang ada di sekitar tempat tinggal masyarakat.
3. Seni Kriya Indonesia Baru
Pada zaman kolonial, masyarakat Indonesia mendapatkan
pendidikan yang mengedapankan nilai-nilai rasional dan kehidupan jasmaniah. Hal
ini mengakibatkan kesadaran masarakat akan nilai-nilai tradisional seni Kriya
menjadi luntur.
Beberapa orang menggabungkan
Kriya seni tradisional dengan kriya baru dengan menggunakan bahan-bahan
industri. Proses komersialisasi ini akhirnya membuat para seniman tidak bisa
mewariskan keahlian mereka kepada generasi penerus.
Fungsi Seni Kriya
Pada masa sekarang, jenis karya seni ini banyak dipakai
sebagai hiasan/ dekorasi, benda mainan, dan juga sebagai benda terapan.
1. Sebagai Hiasan/ Dekorasi
Fungsi Seni Kriya sebagai hiasan
Tembikar hias
Produk-produk kerajinan tangan banyak dipakai sebagai benda
pajangan, hiasan, atau dekorasi ruangan. Dalam hal ini, seni Kriya lebih
mengutamakan fungsi estetika sehingga dapat memperindah suatu ruangan.
Beberapa contoh karya seni jenis ini yang dipakai sebagai
hiasan/ dekorasi;
Patung
Hiasan dinding
Seni ukir
Benda cinderamata
Tembikar
Dan lain-lain
2. Sebagai Benda Mainan
Fungsi Seni Kriya
Sebagai Benda Mainan
Mainan Congklak
Selain sebagai
hiasan/ dekorasi, jenis karya seni ini juga banyak dipakai sebagai alat
permainan. Umumnya jenis kriya seperti ini bentuknya sederhana dengan bahan
yang cukup mudah didapatkan dan dikerjakan, serta harganya terjangkau.
Beberapa contoh
karya seni jenis ini yang dipakai sebagai alat permainan;
Boneka
Congklak
Kipas kertas
Dan lain-lain
3. Sebagai
Benda Terapan
Fungsi Seni Kriya
Sebagai Benda Terapan
Kursi kayu ukir
Jenis Kriya yang
dipakai sebagai benda terapan (siap pakai) adalah benda yang lebih mengutamakan
fungsinya ketimbang estetikanya. Umumnya seni Kriya sebagai benda terapan ini
dapat digunakan dengan nyaman tanpa menghilangkan unsur estetikanya.
Beberapa contoh
karya seni jenis ini yang digunakan sebagai benda terapan;
Kursi kayu
Lemari hias
Tempat tidur kayu
Keramik
Dan lain-lain
Baca juga: Pengertian Apresiasi Seni
Jenis-Jenis Seni Kriya di Nusantara
Pada dasarnya
bentuk dan jenis karya seni Kriya di Indonesia sangat banyak ragamnya. Jenis
karya seni ini dapat dibedakan berdasarkan bahannya dan teknik pembuatannya.
Mengacu pada
pengertian seni Kriya di atas, berikut ini adalah beberapa jenisnya yang ada di
nusantara;
A. Macam-Macam
Seni Kriya Berdasarkan Bahannya
Macam-Macam Seni
Kriya Berdasarkan Bahannya
Kerajinan tangan
dari tanah liat
Jenis Kriya
berdasarkan bahannya dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu; kayu, tekstil,
keramik, logam, batu, dan kulit.
1. Kriya Kayu
Kriya kayu adalah
jenis seni kerajinan tangan yang bahan dasarnya dari kayu dimana proses
pembuatannya biasanya menggabungkan unsur estetika dan fungsional.
Contohnya;
Patung kayu
Tempat tidur kayu
dengan ukiran
Meja rias dengan ukiran
Topeng kayu
Dan lain-lain
2. Kriya Tekstil
Kriya tekstil adalah seni Kriya yang menggunakan bahan dasar
kain yang pembuatannya biasanya menggabungkan unsur keindahan dan fungsional.
Kriya tekstil dapat dibagi dua macam, yaitu;
Karya kain batik
Karya kain tenun
3. Kriya Keramik
Kriya keramik adalah kerajinan tangan yang dibuat dari bahan
dasar tanah liat dengan menggunakan teknik tertentu sehingga menghasilkan
bentuk yang diinginkan. Pembuatan Kriya keramik ini biasanya menggunakan
beberapa teknik, yaitu;
Teknik slab
Teknik putar
Teknik pilin
Teknik cetak
tuang
4. Kriya Logam
Kriya logam
adalah seni kerajinan tangan yang menggunakan bahan dasar logam dan teknik
tertentu sehingga menghasilkan bentuk logam yang diinginkan. Teknik pembuatan
kriya logam dilakukan dengan dua cara, yaitu;
Teknik Cetak
lilin
Teknik bivalve
5. Kriya Batu
Kriya batu adalah
jenis kerajinan tangan yang memakai bahan dasar batu dan membentuknya
sedemikian rupa sehingga memiliki nilai estetika dan bernilai jual. Beberapa
contoh Kriya batu diantaranya;
Cincin batu akik
Cincin batu
permata
Patung dari batu
Dan lain-lain
6. Kriya Kulit
Kriya kulit
adalah jenis kerajinan tangan yang menggunakan kulit sebagai bahan dasarnya. Dalam
hal ini, kulit yang dipakai adalah kulit sapi, kerbau, buaya, ular, dan lain-lain.
Kulit tersebut harus melalui proses dan bahan tertentu untuk
mengghasilkan bahan kulit yang siap diolah. Beberapa contoh seni Kriya kulit
diantaranya;
Tas kulit
Gesper kulit
Dompet kulit
Jacket kulit
Wayang kulit
Dan lain-lain
B. Macam-Macam Seni Kriya Berdasarkan Teknik Pembuatannya
Macam-Macam Seni
Kriya Berdasarkan Teknik Pembuatannya
Seni Kriya pahat/
ukir
Jenis Kriya
berdasarkan cara pembuatannya dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu;
pahat/ ukir, batik, tenun, anyam, dan bordir.
1. Kriya Pahat/
Ukir
Kriya pahat/ ukir
adalah jenis kerajinan tangan yang dibuat dengan cara memahat atau mengukir
suatu bahan (kayu, logam, batu) sehingga menghasilkan bentuk yang dinginkan. Beberapa
contoh hasil Kriya pahat/ ukir diantaranya;
Topeng kayu
Ukiran furnitur
Dan lain-lain
2. Kriya Batik
Kriya batik adalah kerajinan tangan yang dibuat dengan
memberikan pola atau gambar pada sebuah kain memakai bahan pewarna tertentu
sehingga menghasilkan pola sesuai dengan yang diinginkan. Adapun teknik batik
yang biasa dipakai adalah;
Teknik tulis
Teknik lukis
Teknik cap
3. Kriya Tenun
Kriya tenun adalah jenis kerajinan tangan yang dibuat dengan
cara mengolah jalinan benang beragam warna sehingga menjadi suatu kain dengan
pola tertentu. Ada dua jenis Kriya tenun, yaitu tenun songket dan tenun ikat
dimana masing-masing daerah memiliki corak yang unik sesuai dengan tradisi
masing-masing.
4. Kriya Anyaman
Kriya anyaman adalah jenis kerajinan tangan yang dibuat
dengan cara mengolah bahan dasar sehingga membentu sebuah pola tertentu. Adapun
bahan anyaman yang sering digunakan diantaranya;
Anyaman rotan
Anyaman bambu
Anyaman tali
Anyaman pandan
Dan lain-lain
5. Kriya Bordir
Kriya bordir adalah jenis
kerajinan tangan yang dibuat dengan cara menempatkan hiasan dari benang dan
dijahit pada kain untuk menambah keindahan kain tersebut.
No comments:
Post a Comment