Sunday, October 12, 2025

MOTIF BATIK TRADISIONAL

 

1. Motif Parang

Motif Parang menggambarkan aliran air yang mengalir, melambangkan kesuburan, keberlimpahan, serta perlindungan dari bahaya.

2. Motif Kawung

Kawung melambangkan kekuasaan, kesucian, serta keseimbangan. Motif ini sering diidentifikasi dengan keadilan dan kebijaksanaan.

3. Motif Mega Mendung

Mega Mendung melambangkan kekuatan, keberanian, serta keselamatan dari bencana alam.

4. Motif Truntum

Truntum melambangkan cinta dan kesetiaan, sering digunakan dalam pakaian pengantin.

5. Motif Ceplok

Ceplok menggambarkan keindahan alam dan keharmonisan dengan pola geometris seperti bunga, bintang, atau spiral.

6. Motif Lereng

Lereng menggambarkan kemegahan dan keanggunan, terinspirasi oleh alam seperti gunung atau sungai yang meliuk-liuk.

7. Motif Sekar Jagad

Sekar Jagad menggambarkan keindahan alam dan kehidupan di jagad ini, diidentifikasi dengan keseimbangan dan kedamaian.

8. Motif Parang Rusak

Parang Rusak melambangkan kekuatan yang tak terkalahkan serta ketangguhan dengan pola yang lebih rumit dan padat.

9. Motif Sidomukti

Sidomukti menggambarkan kemakmuran dan kebahagiaan, dihubungkan dengan harapan akan keberlimpahan dalam kehidupan.

10. Motif Tambal

Tambal melambangkan keragaman dan kebersamaan dalam kehidupan masyarakat, terinspirasi dari teknik patchwork.

11. Motif Semen

Semen menggambarkan kekuatan serta ketahanan, sering kali digunakan dalam perlengkapan upacara adat.

12. Motif Nitik

Nitik melambangkan keindahan dan keharmonisan, terinspirasi dari teknik titik-titik yang rapi.


13. Motif Jlamprang



Motif batik khas Pekalongan, motif batik jlamprang ini berkembang dari desa krapyak yang memang letak geografisnya berada di daratan yang berdekatan dengan pelabuhan peklaongan. Hal ini bisa dibuktikan jika pengaruh India, Cina atau Arab masih kental disini baik bertukar budaya maupun merambah ke kulinernya.  Hingga nama jlamprang menjadi nama jalan di krapyak kota pekalongan

Sunday, September 7, 2025

ALIRAN DALAM SENI RUPA

 

diambil dari : Media Pembelajaran
oleh : Drs. Aryo Sunaryo 
Dosen  Seni Rupa UNNES 



Tradisi seni rupa di Barat telah dimulai puluhan ribu tahun silam, ditandai dengan adanya lukisan-lukisan dinding gua terkenal, misalnya Altamira di Spanyol dan Lascaux di Perancis.

Perkembangannya kemudian, meskipun banyak ditemukan karya-karya patung dan arsitektur, karya-karya seni lukis selalu lebih menarik untuk dibicarakan.

Karya-karya lukis menjadi sarana ungkapan visual dan lebih bersifat pribadi yang bebas dimulai pada masa Renaisans, dengan tokoh-tokoh terkenal seperti Jan van Eyck, Leonado Da Vinci, Albreht Durer, Michelangelo, dll. Karya-karya mereka pada umumnya masih digolongkan seni rupa klasik.




              Albrecht Durer. Potret Diri (1500)                    Jan van Eyck.Lelaki dengan Serban Merah (1433)           Leonardo da Vinci.Monalisa (1503-5)


Demikian pula karya Rembrandt van Rijn, Jan Vermeer, Paul Rubens, dan yanglain di abad sesudahnya belum memasuki babak seni rupa modern di Barat



Rembrandt. Penjaga Malam. 1642



Vermeer. Wanita Berkerudung. 1664


SENI RUPA MODERN BARAT

         Seni rupa modern ditandai dengan munculnya berbagaimacam aliran seni

• Dalam sejarah seni dimulai dari impresionisme, pada abad XIX, tetapi ada pula yang menyatakan sejak neoklasikisme pada abad XVIII, kemudian disusul romantisme, dan realisme

• Aliran-aliran seni modern berkembang pesat pada abad XX, di antaranya ialah pointilisme, ekspresionisme, kubisme, primitivisme, surrealisme, dan seni rupa abstrak terutama berkembang di Eropa

 Kemudian berlanjut dan muncul abstrak ekspresionisme, field painting, pop-art, dan optic art di Amerika.

• Seni rupa modern kemudian mendominasi di berbagai wilayah dunia dan bepengaruh pula pada perkembangan seni rupa Indonesia, terutama pada paro abad XX


NEOKLASIKISME DAN ROMANTISME

         Neoklasikisme merupakan aliran seni yang mengutarakan kembali citarasa seni klasik. Bersifat rasional, menggunakan norma-norma tertentu yang bersifat individual, sederhana, dingin, dan kaku. Aliran neoklasik tidak sekadar menghibur, melainkan ada kesadaran mendidik dan menanamkan tanggungjawab masyarakat terhadap negara. Tokohnya ialah Jacques Louis David (1748-1825).

 


     


Romantisme berbeda dengan neoklasikisme karena lebih mengedepankan emosi daripada rasio. Aliran romantik mengungkap suatu misteri, melukiskan kejadian-kejadian yang dramatis, tragedi yang dahsyat, dan perbuatan-perbuatan besar. Bersifat imajiner dan berkecenderungan melebih-lebihkan kenyataan. Tokoh-tokohnya ialah Theodore Gericault (1791-1824) dan Eugene Delacroix (1798-1863).



 

Realisme ialah aliran seni yang memandang dunia sebagai apa adanya tanpa menambah dan menguranginya. Realisme ingin menggambarkan sesuatu yang konkret, yakni sesuatu yang benar-benar ada dan nyata, bukan hasil fantasi melainkan hasil pencerapan indera. Realisme menolak cara pelukisan yang melebih-lebihkan obyek akibat subyektivitas senimannya seperti dalam romantisisme. Sebaliknya, realisme ingin mengungkapkan obyektivitas dalam seni. Pelopornya ialah Gustave Courbet (1819-1877). Tokoh lainnya ialah Honore Daumier (1808-1879).

Impresionisme merupakan aliran seni yang berusaha mengungkapkan kesan-kesan atas pengaruh pencerapan indera dan perasaan. Kesan cahaya yang menimpa dan dipantulkan obyek menjadi perhatian utama sehingga garis menjadi dikesampingkan. Sebaliknya, unsur warna menjadi penting karena pengaruh cahaya matahari yang mengandung spektrum. Tokoh-tokohnya antara lain: Claude Monet (1840-1926), Auguste Renoir (1841-1919), Camille Pissarro (1830-1903), dan Edgar Degas (1834-1917).

Paul Cezanne (1839-1906), Paul Gauguin (1848), Vincent van Gogh (1853-90) dan Georges Seurat (1859-91) kemudian dikenal sebagai tokoh post-impresionisme karena menciptakan kecenderungan baru










          Pointilisme sesungguhnya merupakan perkembangan dari aliran impresionisme. Secara khusus dalam lukisan tampilan rupa tersusun atas titik-titik berwarna-warni. Campuran warna terjadi secara optis, misalnya warna hijau tampak karena terjadi dari titik-titik biru yang berdampingan dengan titik-titik kuning. Tokohnya ialah Georges Seurat (1859-91) dan Paul Signac (1863-1935)

          Kubisme berkembang dari post-impresionisme yang dirintis Paul Cezanne. Aliran kubisme menyederhanakan obyek-obyek lukisan menjadi faset-faset bidang berbentuk geometris, berkotak-kotak seperti susunan kubus. Pablo Picasso (1881-1973) melukis Gadis-gadis Avignon tahun 1907 dengan cara itu, sehingga menegaskan munculnya aliran kubisme. Tokoh lain ialah George Braque (1882-1963). Mereka dikenal sebagai penganut aliran kubisme analitis. Sementara Juan Gris (1887-1927) sebagai tokoh aliran kubisme sintetis.

 









Ekspresionisme mementingkan ungkapan emosi yang bergelora di dalam diri seniman, sehingga menghasilkan karya yang subyektif dan terjadi distorsi bentuk dan warna. Ekspresionisme dicetuskan oleh Vincent van Gogh yang juga bermula dari post-impresionisme. Jika kubisme cenderung rasionalistis dengan pertimbangan-pertimbangan komposisi yang matang, ekspresionisme menampakkan kebebasan dan menuruti perasaan subyektif. Tokoh lainnya ialah Edvard Munch (1863-1944) dan Ernst Ludwig Kirchner (1880-1938). Ekspresionisme Perancis disebut Fauvisme, karena “keliaran” penggunaan warnanya

 

Primitivisme mirip dengan Fauvisme dalam hal mengikuti perasaan yang bebas dan lebih menampilkan warna-warna murni dan cemerlang serta kehadiran bentuk-bentuk naif, menyerupai lukisan anak-anak. Tokohnya ialah Henri Rousseau (1844-1910) dan Paul Gauguin (1848-1903). Sebelumnya Gauguin berangkat dari impresionisme. Tokoh lain ialah Henri Matisse (1869-1954) yang dikenal pula sebagai tokoh Fauvisme bersama Andre Derain (1880-1954).










Pada awalnya surrealisme merupakan gerakan dalam sastra. Dalam seni rupa, surrealisme mengungkapkan tentang sesuatu di luar kenyataan dan kontrol kesadaran seperti dalam mimpi, halusinasi, fantasi, dan sebagainya. Pencetusnya, Andre Breton menyatakan sebagai otomatisme psikis yang murni. Bentuk subyek-subyeknya mungkin dapat dikenali, tetapi berada dalam hubungan yang aneh tak masuk akal dan tidak terdapat dalam kenyataan sebenarnya. Tokohnya antara lain Salvador Dali (1904-89) dan Max Ernst (1891-1976)

 

Seni rupa abstrak atau disebut pula abstraksionisme, merupakan aliran seni yang menggambarkan sebuah bentuk tak berwujud. Dalam arti abstrak murni karya seni merupakan ciptaan yang terdiri atas susunan garis, bentuk, dan warna yang terbebas dari ilusi atas obyek-obyek alam. Kalaupun menggambarkan obyek alam, bentuknya tak dapat dikenali kembali. Tokoh seni abstrak murni ialah Wassily Kandinsky (1866-1944) dan Piet Mondrian (1872-1944).

Gerakan seni rupa abstrak kemudian berkembang secara dinamis di Amerika pada tahun 40-an. Seni Rupa Modern kemudian berlanjut di sana





          Seni rupa abstrak berkembang pesat di Amerika, menjadi abstrak ekspresionisme (disebut Action painting) misalnya karya Jackson Pollock (1912-56) dan Willem de Kooning (1904-).

          Mark Rothko (1903-70) kemudian menciptakan Field-painting. Dalam field painting, lukisan menjadi berisi bidang-bidang warna bersegi yang luas dengan tepian yang mengabur tidak tegas.

          Berawal di Inggris, kemudian muncul gerakan seni rupa Pop Art (popular art / seni rupa populer), dengan tokoh antara lain Andi Warhol (1928-87). Pop art dipengaruhi oleh perkembangan budaya populer yang terjadi di masyarakat, dan memungutnya menjadi pokok lukisan seperti komik, iklan, kehidupan kota metropolis, dan lain-lain.

          Selain itu berkembang pula Op art (optical art) dengan tokoh Viktor Vasalery (1808-). Op art menggarap bentuk yang dapat mengecoh mata dan memperdaya penglihatan karena adanya ilusi bentuk dan ilusi gerak










Wednesday, August 21, 2024

TEKNIK PEMBUATAN KERAMIK

 Teknik Pilin 


Teknik ini dikenal juga sebagai teknik coil, teknik ini adalah membuat keramik dari bahan tanah liat yang sudah dipilin-pilin. Proses pembuatan keramik dengan teknik ini biasanya akan dilakukan di atas meja putar, di mana tanah liat yang sudah dipilin sebelumnya ditambahkan secara terus menerus sambil diputar hingga menjadi bentuk keramik yang diinginkan


“Tanah liat yang digunakan harus diuleni hingga lentur dan mudah dibentuk sebelum tanah ini dipilin


Teknik Putar 


Teknik ini menjadi salah satu teknik pembuatan keramik yang sangat familiar di masyarakat. teknik ini biasanya digunakan untuk membuat keramik yang berbentuk bulat atau lonjong. 


“Cara pembuatannya adalah tanah liat ditaruh di atas meja putar. Kemudian mejanya diputar secara perlahan sambil tangan menekan tanah liat hingga menjadi bentuk keramik yang diinginkan. 


Teknik Lempeng 


Teknik ini tidak menggunakan meja putar dalam pembuatannya. Teknik lempengan atau yang disebut juga dengan teknik lempengan ini mirip dengan teknik pilih, hanya saja bahan tanah liat yang digunakan dilempengkan terlebih dahulu menjadi bentuk lempengan-lempengan tanah liat. Proses membuat lempengan tanah liat ini bisa menggunakan rolling pin. Setelah menjadi piringan, barulah kemudian dibentuk sesuai keinginan. 


Teknik Cetak 


Teknik cetak, lebih banyak digunakan untuk produksi keramik skala industri, seperti untuk keperluan peralatan makan . Penerapan teknik cetak ini dilakukan dengan membuat cetakan sesuai bentuk yang diinginkan, kemudian tanah liat bisa ditekan pada cetakan padat. 


“Bisa juga menggunakan tanah liat yang dicairkan kemudian dituangkan ke dalam cetakan sesuai bentuk yang akan dibuat. Setelah kering kemudian dikeluarkan dan tinggal diproses akhir sebelum dibakar.


Teknik Pijat Tekan 


Teknik ini disebut juga sebagai teknik pinch . Biasanya teknik ini diterapkan dengan mengambil dan menggunakan tanah liat yang ditekan dengan ibu jari. Saat ditekan, keempat jari lainnya harus diletakkan di bagian luar tanah liat untuk menahannya agar tetap rapi dan sesuai dengan bentuknya. Teknik pijat tekan harus dibarengi dengan memutar tanah liat agar hasilnya nanti memiliki tingkat kedalaman yang seimbang. (Nan/Cecep)


Sunday, January 14, 2024

ILUSTRASI

 kegiatan yang bertujuan untuk memperjelas ide cerita atau narasi, di mana tujuan utamanya untuk memperjelas, memperkuat, mempertegas dan memperindah cerita tersebut baik dari berita maupun dari pesan. Dalam menciptakan sebuah ilustrasi, seorang perancang grafis tentu akan membutuhkan pemikiran yang kuat guna menggabungkan elemen-elemen desain. Sehingga mereka dapat menghasilkan sesuatu yang berbeda dengan yang lain.

Ilustrasi berasal dari bahasa Belanda (ilustratie) yang artinya hiasan dengan gambar atau pembuatan sesuatu yang jelas. Rata-rata penggunaan ilustrasi ini berupa buku dalam bentuk gambar kartun. Ilustrasi sebagai elemen yang paling tinggi sebagai daya tarik dalam perancangan sebuah buku. Dengan adanya sebuah ilustrasi, akan membantu pembaca berimajinasi sewaktu membaca sebuah buku. Dengan kata lain, makna atau pesan yang ada di dalam buku diharapkan bisa lebih mudah tersampaikan.

Sementara itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ilustrasi adalah sebuah gambar untuk membantu memperjelas sebuah buku, karangan dan lain-lain. Kemudian, ilustrasi juga sebagai sebuah gambar, desain atau diagram penghias. Selain itu, dalam KBBI juga mengatakan bahwa ilustrasi adalah sebuah penjelasan tambahan untuk menjelaskan sebuah paparan.

MOTIF BATIK TRADISIONAL

  1. Motif Parang Motif Parang menggambarkan aliran air yang mengalir, melambangkan kesuburan, keberlimpahan, serta perlindungan dari bahaya...